PERTANIAN AGROBISNIS TIDAK DIMINATI PETANI


Tanjung, KLU – (05-01-2011) Semestinya apabila petani yang ada di bumi Tioq Tata Tunaq mau melirik pengembangan agrobisnis di lahan garapan mereka, mungkin para pengepul dan pedagang eceran yang ada di pasar-pasar traditional di wilayah KLU tidak perlu bersusah payah men_drop sayur-sayuran dan lain-lain macam usaha agrobisnis dari luar daerah KLU. Sehingga pada musim-musim tertentu harga sayuran tidak mengalami kenaikan harga yang tinggi.

Petani di KLU lebih cenderung tetap pada pola tanam Padi Padi Palawija dan tanpa memanfaatkan celah-celah lahan untuk ditanami sayur-sayuran. Tim Lapangan Kampung Media beberapa hari sebelum pergantian tahun, mencoba melakukan tour agrobisnis ke desa Batu Yang Kecamatan Pringgabaya, dimana pada tour tersebut tim mendapatkan beberapa ilmu tentang bagaimana petani di daerah itu memanfaatkan sejengkal sisa-sisa lahan untuk bisa ditanami sayur sebagai sumber masukan alternatif selain bisa dikonsumsi oleh keluarga.

Menurut Amaq Iman salah seorang petani yang ditemui pada saat itu bahwa petani di daerah Batu Yang dan desa-desa lain di sekitar Kecamatan Peringgabaya sangat memperhatikan pemanfaatan celah lahan, “rugi apabila 1 atau 2 meter tanah tidak termanfaatkan” katanya sambil tersenyum simpul. Memang benar apa yang dikatakan Amaq Iman tersebut, semestinya petani yang di KLU juga berfikir efisien dan efektif memanfaatkan celah tanah garapan mereka sebagai bagian dari sumber income keluarga atau setidak-tidaknya dapat mengkonsumsi sayur tanpa harus mengeluarkan uang. (i2klu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar