Tanjung, KLU - (04/01/2011) Memasuki awal tahun 2011 diwarnai dengan merebaknya penyakit flu pilek dengan gejala-gejala seperti suhu badan meningkat, kepala sakit dan bersin-bersin. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah pasien yang berobat jalan baik di layanan kesehatan milik pemerintah seperti Puskesmas, Pustu, Poskesdes atau di layanan kesehatan pribadi seperti dokter praktik, bidan atau dukun.
Perubahan cuaca yang ekstrim signifikan mempengaruhi hal tersebut dimana curah hujan yang meningkat membuat kelembaban yang cukup tinggi, sehingga masyarakat secara tidak langsung tidak bisa beraktifitas olah raga untuk meningkatkan kebugarannya. Sayang sekali sampai berita ini diturunkan, Tim Kampung Media tisak berhasil melakukan wawancara dengan pihak-pihak penyelenggara layanan kesehatan, dikarenakan padatnya jumlah pasien yang harus segera terlayani, sehingga data-data akurat tentang kuantitas penderita penyakit tersebut tidak bisa diperoleh.
Melihat kondisi tersebut, sebaiknya pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan perlu memberikan usaha preventif melalui program sosialisasi dan pemantauan bekesinambungan, sebab dikhawatirkan apabila tidak segera dilakukan antisifasi penyakit flu pilek ini mewabah dan mengancam terutama pada anak-anak sekolah, sebab dari pemantauan di beberapa sekolah pada awal masuk pasca liburan akhir tahun kemarin, diperoleh informasi bahwa pada hari pertama sekolah sekitar 17 % siswa ijin tidak sekolah karena sakit flu dan pilek tersebut. (i2klu)
Perubahan cuaca yang ekstrim signifikan mempengaruhi hal tersebut dimana curah hujan yang meningkat membuat kelembaban yang cukup tinggi, sehingga masyarakat secara tidak langsung tidak bisa beraktifitas olah raga untuk meningkatkan kebugarannya. Sayang sekali sampai berita ini diturunkan, Tim Kampung Media tisak berhasil melakukan wawancara dengan pihak-pihak penyelenggara layanan kesehatan, dikarenakan padatnya jumlah pasien yang harus segera terlayani, sehingga data-data akurat tentang kuantitas penderita penyakit tersebut tidak bisa diperoleh.
Melihat kondisi tersebut, sebaiknya pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan perlu memberikan usaha preventif melalui program sosialisasi dan pemantauan bekesinambungan, sebab dikhawatirkan apabila tidak segera dilakukan antisifasi penyakit flu pilek ini mewabah dan mengancam terutama pada anak-anak sekolah, sebab dari pemantauan di beberapa sekolah pada awal masuk pasca liburan akhir tahun kemarin, diperoleh informasi bahwa pada hari pertama sekolah sekitar 17 % siswa ijin tidak sekolah karena sakit flu dan pilek tersebut. (i2klu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar