MUSIM HUJAN TIBA, PETANI MULAI MENANAM PADI

0 komentar



Tanjung (25 Februari 2013) Musim penghujan sudah mulai datang, itu tandanya para petani akan mulai menggarap sawah mereka untuk ditanami kembali dengan tanaman yang memang membutuhkan banyak air untuk dapat tumbuh subur. Adalah tanaman padi yang menjadi tanaman pokok yang merupakan tanam sumber makanan utama bagi manusia.

Proses tanam padi pada musim tanam kali ini sudah mulai terlihat di Kecamatan Tanjung. Sejumlah petani dan buruh tani yang memadati deretan persawahan di sepanjang jalan raya Tanjung - Gondang tepatnya di Desa Montong, mereka sudah mulai menaburkan benih tanaman padinya. Hal ini memperlihatkan bahwa musim tanam padi memang sudah benar-benar datang.

Tanaman padi sendiri sangat membutuhkan banyak air untuk kesuburannya, oleh sebab itu ketika musim penghujan mulai datang, lahan persawahan akan memiliki kandungan air yang cukup bahkan sumber-sumber pengairan untuk ketersediaan air selanjutnya sudah tersedia, maka pada waktu itulah tanaman padi akan tumbuh baik dan tidak kekurangan air.

Namun karena musim penghujan tahun ini datangnya terlambat, terkait hal ini beberapa petani mengeluhkan musim tanam padi periode ini mundur beberapa bulan, “semua mundur musim tanam, karena musim hujan datang terlambat jadi mulai menanamnya juga terlambat” kata salah seorang buruh tani yang kami temui. Namun harapan bagi para petani dan semua masyarakat yang membutuhkan hasil tanam mereka, semoga masa tanam kali ini lancar dan tanaman padi terlindung dari hama dan penyakit sehingga panen nanti akan maksimal, mengingat cuaca musim ini cukup ekstrim(i2klu).


MUSIM HUJAN KOK KRISIS AIR?

0 komentar


Air sungai Pekatan yang keruh 


Tanjung - (24 Januari 2013) Musim penghujan sudah mulai berlangsung beberapa bulan terakhir, namun beberapa kasus kesusahan air masih terdengar. Hal ini terjadi bukan akibat mengeringnya air tanah, sumur-sumur warga tidak satupun yang kekeringan, akan tetapi masalahnya adalah kran-kran PDAM di rumah-rumah penduduk yang tidak mengeluarkan air.
Beberapa keluarga yang hanya mengandalkan sumber air PDAM sebagai sumber kebutuhan air mereka, hal tersebut tentulah sangat merepotkan, keluhan salah seorang warga Gubuk Baru Desa Tanjung Nita “Bagaimana mungkin dimusim penghujan kita malah kesusahan air?”. Dan tidak hanya itu, hal serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung beberapa keluarga pasien terlihat mengangkut air dari rumah-rumah warga terdekat yang memiliki sumur, ini mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama keluarga mereka dirawat.
Beberapa minggu terakhir macetnya aliran air PDAM memang kerap sekali terjadi bahkan bisa sampai dua kali dalam sepekan, macetnyapun bisa sampai 2 hari.
Menurut informasi yang didapat bahwa hal ini terjadi karena intensitas hujan yang terus-menerus dan setiap hari mengakibatkan sumber air menjadi keruh dan berlumpur. Hal ini terlihat dari air sungai di daerah Pekatan, dimana diketahui bahwa lokasi itu adalah daerah aliran air pegunungan yang dimanfaatkan sebagai sumber air dari PDAM. Air di sungai Pekatan sangatlah keruh sampai airnya berwarna cokelat, sehingga meskipun melewati sistim penyaringan, air masih belum layak konsumsi. Itulah sebabnya beberapa waktu terakhir PDAM kerap menutup aliran air(i2klu).

MUSIM DURIAN TIBA PEDAGANG MUSIMAN BERMUNCULAN

0 komentar

Pedagang durian beserta dagangannya

Pedagang durian musiman di sepanjang jalan Lingsar 


(Tanjung - 20 Februari 2013) Durian adalah buah yang disebut-sebut namanya berasal dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk tajam sehingga menyerupai duri, banyak juga yang mengatakan buah ini juga merupakan “King Of Fruit” atau raja dari segala macam buah, entah kenapa demikian. Buah durian ini sendiri adalah buah kontroversial, meskipun banyak yang menyukainya, sebagian orang juga banyak yang muak dengan aromanya.

Buah durian ini sendiri tidak muncul sepanjang tahun, petani durian akan banyak panen pada bulan Januari-Februari meskipun kadang-kadang sesekali ada dilain waktu.
Terkait dengan keberadaan buah musiman ini pedangangnya pun musiman, banyak pedangan yang mendadak menjadi pedagang durian ketika musim durian tiba. Bagi masyarakat yang tidak tau persis musim buah, yang menandakan musim durian telah datang adalah banyaknya pedagang musiman yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan, hal ini terliahat di sepanjang jalan pusuk, pasar-pasar bahkan juga kios-kios kesil. 

Ditemui di kiosnya yang berlokasi di Karang Desa dimana kiosnya penuh dengan buah durian Ibu Nyoman “kebetulan saya punya kebun durian di Gangga sana, jadi kalau musim durian ya saya jual durian, kalau baru-baru musim harganya masih mahal 40ribuan per buah yang ukuran besar, kalau sekarang sudah agak turun 3 buah saya jual 50ribu. Ya kalau dikatakan ini bisnis musiman benar juga, karena buahnya juga kan musiman!” tuturnya (i2klu).



ARAK-ARAKAN MEWARNAI KHITANAN DALAM RANGKA PERINGATAN MAULID NABI

0 komentar

Anak laki-laki yang akan dikhitan sedang diarak keliling kampung
Arak-arakan diiringi Gendang Beleq

(Tanjung - KLU - 15 Februari 2013) Khitan merupakan ajaran agama Islam warisan dari Nabi Ibrahim. Khitan atau yang biasa disebut sunatan ini sendiri adalah proses pembersihan diri dengan cara memotong sebagian kecil (kulup) dari na’jis. Anak yang telah menjalani Khitanan berarti telah melalui slah satu syarat menjadi umat muslim.

upacara khitanan atau nyunantan ini biasanya diselenggarakan ketika anak laki-laki masih berusia 3 sampai 6 tahun bahkan ada pula yang mengkhitan anaknya ketika baru berusia 2 tahun.

Tradisi pelaksanaan khitanan akan berbeda dengan beberapa daerah lain. Di lombok Utara tepatnya di Desa Tanjung sebagian masyarakat yang perekonomiannya tergolong mampu masih menjalankan tradisi arak-arakan, yaitu sehari sebelum acara khitanan akan diselenggarakan arak-arakan atau biasa disebut teponggok. Dimana dalam prosesi tersebut anak yang akan dikhitan akan diarak keliling kampung. Arak-arakan biasanya diiringi sekaligus dimeriahkan oleh kesenian Gendang Beleq (kesenian khas Lombok).

Adapun maksud dari dilaksanakan prosesi arak-arakan ini adalah untuk tetap melestarikan kebudayaan daerah selain itu juga untuk memberikan kesan tersendiri bagi yang dikhitan, karena khitanan ini dilakukak hanya sekali dalam hidupnya. Meski telah bergembira dengan diarak namun perasaan takut akan dikhitan pasti dirasakan (i2klu).