Tanjung, KLU - (04/01/2011) Tim Kampung Media mendapatkan undangan untuk menyaksikan pemutaran Film Dokumenter di pemutaran perdana non_komersil, merasakan kekaguman yang apresiatif terhadap karya putra daerah KLU tersebut. Film dokumenter dengan durasi 40 menit tersebut memiliki kekuatan yang sempurna dalam beberapa hal seperti: Karakter pemain, Kandungan Pesan yang edukatif, Misi yang konstruktif provokatif, Kemudahan dalam pemilihan kata-kata dalam percakapan dan settingan alur yang kombinatif. Semua aspek tersebut telah berkolaborasi dalam satu tema tentang bagaimana kebijakan pemerintah pusat dalam bidang pendidikan yang belum sepenuhnya akomodatif bagi daerah-daerah.
Hal yang paling menarik yang terkandung dalam pesan film tersebut adalah bahwasanya dunia pendidikan membutuhkan solusi-solusi yang dibangun dari masukan-masukan dari daerah-daerah dalam artian keputusan central oleh pusat perlu memperhatikan keadaan daerah. Misalnya seperti masih banyak daerah-daerah yang pelayanan pendidikannya masih terbatas oleh kondisi alam, perangkat pendukung, kelayakan sarana dan prasarana serta jumlah tenaga pendidik yang kualitatif. Pemerintah pusat perlu mempertimbangkan aspek-aspek geografis, sosial dan kultur masing-masing daerah, sehingga tidak memaksakan harus sama antara aspek-aspek urban dan rural.
“pesan yang kami sampaikan ini diharapkan bisa menggugah para pemangku kebijakan di pusat, agar lebih arif dan bijaksana dalam membuat suatu keputusan pada level nasional”, ucap Imam Safwan, S.Pd sang sutradara yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah negeri di KLU. (i2klu)
Hal yang paling menarik yang terkandung dalam pesan film tersebut adalah bahwasanya dunia pendidikan membutuhkan solusi-solusi yang dibangun dari masukan-masukan dari daerah-daerah dalam artian keputusan central oleh pusat perlu memperhatikan keadaan daerah. Misalnya seperti masih banyak daerah-daerah yang pelayanan pendidikannya masih terbatas oleh kondisi alam, perangkat pendukung, kelayakan sarana dan prasarana serta jumlah tenaga pendidik yang kualitatif. Pemerintah pusat perlu mempertimbangkan aspek-aspek geografis, sosial dan kultur masing-masing daerah, sehingga tidak memaksakan harus sama antara aspek-aspek urban dan rural.
“pesan yang kami sampaikan ini diharapkan bisa menggugah para pemangku kebijakan di pusat, agar lebih arif dan bijaksana dalam membuat suatu keputusan pada level nasional”, ucap Imam Safwan, S.Pd sang sutradara yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah negeri di KLU. (i2klu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar