Tanjung, KLU – (03/12/2010) Kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) tidak hanya terjadi di kota-kota besar dan di televisi, namun kisah ini juga terjadi disebuah perkampungan kecil di Desa Sokong tepatnya di Dusun Majalangu Desa Sokong Kecamatan Tanjung. Kejadian itu dialami oleh seorang suami di Desa Sokong.
Malam itu tepat setelah sholat magrib pada tanggal 01/12/2010 korban berinisial “J” baru saja pulang dari mencari nafkah. Pada saat “J” menemui sang istri yang berinisial “O” dirumahnya. Malang nasib tak dapat ditolak bukan senyuman yang diberikan namun tuduhan karena keterlambatannya tiba dirumah. salah satu keluarga mengungkapkan pada kampung media terjadi pertengkaran kecil hanya karena korban “J” terlambat pulang, setelah selesai bekerja “J” langsung menuju Karang Bedil tempat berlangsungnya presean, namun karena keasyikan ia lupa akan waktu, namun sebelumnya pertengkaran sering terjadi dan penyebabnya hanya karena masalah kecil. Watak kedua suami istri ini pun sangat keras, bahkan para tetangga dan saudara sekitar sudah terbiasa mendengar pertengkaran tersebut”, ungkap Haerani. Malam itu adalah malam puncak sang suami yang tidak terima di tuduh seperti itu langsung menghardik dan mengeluarkan pukulan di kepala sang istri. Tidak terima diperlakukan seperti itu sang istri langsung mengambil pisau dan mengarahkan pisau tersebut ke tangan suaminya hingga kabar terakhir yang diterima sang suami malam itu langsung dilarikan ke Puskesmas Tanjung untuk mendapat perawatan. Kabarnya luka yang dialami cukup parah bahkan hampir mumbuat tangan korban putus.
Setelah kejadian itu polisi pun segera datang karena mendapat laporan dari salah satu pihak keluarga namun masalah ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Hal ini disebabkan sang suami tidak tega apabila sang istri digiring ke polisi selain itu mereka masih memiliki seorang anak yang butuh perhatian orang tua. (enon/i2klu)
Malam itu tepat setelah sholat magrib pada tanggal 01/12/2010 korban berinisial “J” baru saja pulang dari mencari nafkah. Pada saat “J” menemui sang istri yang berinisial “O” dirumahnya. Malang nasib tak dapat ditolak bukan senyuman yang diberikan namun tuduhan karena keterlambatannya tiba dirumah. salah satu keluarga mengungkapkan pada kampung media terjadi pertengkaran kecil hanya karena korban “J” terlambat pulang, setelah selesai bekerja “J” langsung menuju Karang Bedil tempat berlangsungnya presean, namun karena keasyikan ia lupa akan waktu, namun sebelumnya pertengkaran sering terjadi dan penyebabnya hanya karena masalah kecil. Watak kedua suami istri ini pun sangat keras, bahkan para tetangga dan saudara sekitar sudah terbiasa mendengar pertengkaran tersebut”, ungkap Haerani. Malam itu adalah malam puncak sang suami yang tidak terima di tuduh seperti itu langsung menghardik dan mengeluarkan pukulan di kepala sang istri. Tidak terima diperlakukan seperti itu sang istri langsung mengambil pisau dan mengarahkan pisau tersebut ke tangan suaminya hingga kabar terakhir yang diterima sang suami malam itu langsung dilarikan ke Puskesmas Tanjung untuk mendapat perawatan. Kabarnya luka yang dialami cukup parah bahkan hampir mumbuat tangan korban putus.
Setelah kejadian itu polisi pun segera datang karena mendapat laporan dari salah satu pihak keluarga namun masalah ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan. Hal ini disebabkan sang suami tidak tega apabila sang istri digiring ke polisi selain itu mereka masih memiliki seorang anak yang butuh perhatian orang tua. (enon/i2klu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar