Nyelametang Telokan: Masyarakat Telok Kombal

0 komentar

Pemenang, KLU - Nyelametang Telokan (menyelamatkan pantai) merupakan suatu tradisi ritual menyelamatkan pantai guna menolak bala (menolak unsur jahat dan kesialan) dan pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rizki yang dilimpahkan pada masyarakat nelayan dari laut. Kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang yang terus dipelihara oleh masyarakat Telok Kombal, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ritual ini biasanya dilaksanakan pada Bulan Sapar (Mei) setiap tanggal 10 yang disebut dengan hari Asshura’.
Nyelametang Telokan

Tujuan pelaksanaan upacara ritual Nyelametang Telokan ialah untuk mengaplikasikan rasa bersyukur masyarakat nelayan terhadap rizki yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa, memohon kepada pemilik alam semesta untuk nantinya mendapat rizki yang melimpah ruah. Sehingga, masyarakat nelayan dapat hidup dengan makmur, selain itu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memohon kepada Tuhan supaya terhindar dari malapetaka baik itu penyakit maupun bencana alam.

Nyelametang Telokan

Kepala kambing digunakan sebagai sesajen

Kepala hewan kurban digunakan sebagai sesajen

Dalam acara ritual Nyelametang Telokan ini ada beberapa prosesi yang dilakukan, dipimpin oleh tetua nelayan yang sering di sebut dengan Punggawa Nelayan atau orang yang dianggap tua dan menguasai ilmu nelayan. Adapun prosesi yang dilakukan ialah pertama-tama tetua nelayan harus menyiapkan hewan kurban dan hanya mengabil kepalanya seperti kepala sapi, kambing atau kalau tidak mampu bisa juga kepala ayam. Kepala hewan kurban tersebut ditancapkan di ujung penjor (tiang) dari bambu dan dibawa ke laut untuk ditancapkan, sekitar 200 meter dari bibir pantai. Prosesi ini dilakukan oleh Punggawa Nelayan dengan diiringgi oleh beberapa masyarakat nelayan. Setelah penancapan, Tetua Nelayan disiram dengan air laut sembari berjalan ke pinggir untuk mengambil sesajen berupa bubur putih, buah jerungga (Jeruk Bali), Kelapa Gading dan Beras Pati (Beras Kuning). Semua ini ditempatkan pada satu tempat yang dinamakan nare (nampan) yang terbuat dari kayu. Semua sesajen tersebut diperuntukkan bagi mahluk-mahluk yang ada di laut supaya tidak mengganggu, bisa hidup berdampingan dan saling menghargai dengan manusia.

Nyelametang Telokan

Dalam prosesinya, Tetua Adat yang diiringi masyarakat nelayan menaburkan Beras Pati tersebut di sekitar pantai dan bibir pantai. Sedangkan yang lainnya dihanyutkan di laut bersama dengan wadahnya. Setelah prosesi ini dilakukan Tetua Nelayan bersama seluruh masyarakat mengadakan dzikiran. Selanjutnya diikuti dengan acara makan-makan dan pesta. Ada suatu pantangan yang dilakukan oleh masyarakat Telok Kombal setelah mereka melangsungkan acara ini, mereka tidak melaut selama satu minggu dengan alasan membiarkan semua ekosistem laut dan mahluk halus yang ada di laut diberikan kesempatan untuk berkembang tanpa harus diganggu. Pada akhirnya nanti, ketika melaut nelayan akan mendapatkan ikan yang melimpah ruah .

Semua yang dilakukan ini diyakini sampai sekarang dan terus dilaksanakan dan dilestarikan, hanya saja ada beberapa perubahan yang terjadi, disesuaikan dengan ajaran Islam yang dianut oleh masyarakat Telok Kombal terutama sekali mengenai sesajen dan niat. Niatnya semata-mata ditujukan kepada Allah Tuhan yang Maha Esa. (pasir_putih/i2klu)

Masyarakat Terengan dan Tiu Rotonnya

0 komentar

Pemenang, KLU - Terengan merupakan bukit yang jarang sekali terjamah oleh orang yang asing dengan daerah ini. Di sini ternyata ada tempat pemandian yang indah. Bukit yang bernama Terengan Gubuk Baru itu terletak di Pemenang Timur, Lombok Utara. Sebuah bukit yang sempat membuat ‘heboh’ jadi pembicaraan masyarakat sejak tiga tahun yang lalu. Meski lokasinya terpencil, namun masyarakatnya, terutama pemuda-pemudanya, mempunyai pendidikan yang tinggi. Rata-rata mereka berkuliah di Mataram dan bahkan ke Pulau Jawa. Akhirnya, banyak kaum mudanya lebih suka memilih untuk mencari kehidupan yang lebih baik di kota lain ketimbang harus tinggal di Terengan.

Pemandian Tiu Roton ramai dikunjungi, walaupun belum diresmikan

Pemandian Tiu Roton, ramai dikunjungi setiap hari Minggu

Masyarakat Terengan punya penampungan air bersih yang menggunakan pipa-pipa sambung yang dihubungkan dari ujung bukit ke induk sungai. Ini dapat terlaksana karena masyarakat melakukannya secara bergotong-royong untuk mendapatkan air bersih. Sebelum ada penampungan air bersih, masyarakat Terengan mengangkut air dengan ember dari sungai ke rumah mereka masing-masing untuk memasak dan lain-lain keperluan rumah tangga.

Warga bergotong royong membangun saluran air

Warga bergotong royong membangun saluran air

Tiu Roton, nama tempat pemandian itu mulai dikenal masyarakat luar Terengan di awal tahun 2007. Meskipun belum diresmikan, tempat ini selalu ramai pada tiap hari minggu. Warga sekitar juga menjadikan Tiu Roton sebagai tempat bercengkerama bersama kerabat dan keluarga. Rata-rata pengunjung, datang ke pemandian Tiu Roton untuk makan-makan atau sekadar mandi, lalu pulang. Ada juga sebagian yang membuang penat dari hiruk-pikuknya kendaraan di kota. Tempat ini belum bisa dimasuki kendaraan bermotor. Warga sekitar biasanya ‘heboh’ bila melihat orang-orang kampung sebelah yang dianggap asing. Lebih ‘heboh’ lagi bila bertemu pengunjung dari Jawa yang penasaran dengan Tiu Roton. Tempat ini memang digunjingkan bakal menjadi tempat wisata baru di Lombok Utara.

Asal nama Tiu Roton bermula dari batu yang berada di sungai itu bersusun menempel antara satu batu dengan batu lainnya. Di pemandian ini, ada dua beringin besar yang letaknya di sebelah kiri dan kanan. Banyak juga jenis pepohonan yang lain. Tapi sebelum kita sampai ke tempat pemandian, kita mesti lebih dulu melewati sungai karena belum ada jalan yang memadai. Setelah melewati sungai, kita lantas berjalan kaki melintasi kebun-kebun milik masyarakat sekitar, kira-kira sepuluh menit dari tempat parkir. Kadang, jalan ke tempat pemandian agak sulit apabila warga mulai bercocok tanam. Terengan Gubuk Baru adalah salah satu penghasil ubi terbanyak di Kecamatan Pemenang dan Kecamatan Tanjung, termasuk juga kawasan tempat sebagian warga menanam ubi pada kebun sebagai jalan menuju pemandian Tiu Roton.

Tiu Rotong banayk

Pohon beringin besar yang terdapat di Tiu Roton

Tiu Roton 6

Harapan sebagian warga Terengan Gubuk Baru, pemandian Tiu Roton bisa menjadi aset ekonomi dan kekayaan kampung tersebut. Selain diharapkan pula bisa menjadi salah satu aset pariwisata Lombok Utara yang dikenal wisatawan mancanegara, bukan hanya wisatawan lokal.

Tiu Roton merupakan pemandian yang masih alami, belum terjamah tangan-tangan yang selalu banyak ide agar pemandian Tiu Roton semakin menarik di mata pengunjung. Sehingga misalnya, bisa saja pemandian ini dimanipulasi dengan berbagai cara yang malahan bisa memunahkan kealamiannya sedikit demi sedikit. (pasir-putih/i2klu)

SATE IKAN MENGUNDANG RESPON PEMERINTAH KLU

0 komentar


Tanjung, KLU - Sate tanjung itulah orang biasa menyebutnya, meskipun nama itu tidak pernah dipatenkan tapi sebutan untuk kuliner yang satu itu telah akrab ditelinga masyarakat Lombok Utara. sate yang berbahan dasar ikan laut yang dilumuri rempah-rempah dan santan kental ini telah terkenal di Kabupaten Lombok Utara bahkan sampai kota Mataram. Apabila di Mataram ada sate tanjung rasanya pasti berbeda tidak selezat di daerah asalanya. Seorang pedagang sate bahkan berani berkata bahwa hanya orang Tanjung yang pandai membuat sate tanjung karena rasanya beda dan pastinya lebih lezat.

Jika dahulu sate tanjung hanya dijadikan sebagai lauk namun saat ini telah menjadi salah satu pilihan oleh-oleh untuk masyarakat daerah luar Tanjung. Pedagang sate tanjung dulu hanya menggunakan pasilitas seperlunya, seperti alat untuk membakar yang terbuat dari seng dan beberapa baskom di sampingnya. Sekarang pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah memiliki terobosan baru. Disperindag menyediakan gerobak untuk para pedagang sate tanjung. Pembayarannya cukup ringan hanya dengan Rp.50.000,- perbulan selama 1 ½ tahun. Dengan adanya grobak ini tampilan kuliner kas Tanjung jadi berbeda, lebih bersih dan lebih enak dipandang mata. Jika anda berkunjung ke Tanjung Lombok Utara jangan lupa untuk mampir dan mencicipi kuliner yang satu ini. (enon15/i2klu)

Lapangan Supersemar Tanjung

0 komentar

Tanjung-Minggu pagi di lapangan Supersemar Tanjung langit terlihat mendung rumput yang hijau basah karena siraman hujan semalam namun animo masyarakat untuk melakukan kegiatan olah raga sangat besar,seperti yang terlihat pagi minggu ini anak-anak dan remaja asyik bermain bola sementara para orang tua dan remaja putri ada yang berlari-lari kecil dan berjalan-jalan di atas trotoar yang mengelilingi lapangan. Lapangan Supersemar Tanjung merupakan tempat favorit bagi masyarakat Tanjung untuk melakukan segala aktifitas, olahraga, kegiatan keagamaan, upacara dan berbagai kegiatan lainnya, bukan hanya sepak bola tempat ini juga di manfaatkan sebagai tempat latihan pencak silat, jalan-jalan bahkan tempat ini menjadi tempat nongkrongnya anak muda, pada sore menjelang malam para pedagang mulai meggelar dagangannya, mulai dari nasi goreng, sate hingga makanan cepat saji. Keramaian akan bertambah pada malam hari dengan adanya lampu sorot dan lampu taman mampu menyedot perhatian penduduk sekitar tanjung pada malam hari juga terlihat anak-anak bermain bola,setelah lelah main bola malam pedagang lah jadi tempat nongkrong mereka. (R_man18/i2klu)

Pemasangan Baliho Sebelum Masa Kampanye

1 komentar

Tanjung, KLU – Semakin dekat akan dilaksanakannya pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lombok Utara membuat semakin ramainya dibicarakan beberapa kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai Kepala dan Wakil Kepala Daerah KLU. Di sepanjang jalan raya mulai dari Kecamatan Pamenang hingga Kecamatan Bayan pemasangan Baliho beberapa kandidat sudah menghiasi pinggiran jalan raya bagaikan lambaian tangan akan segera dilaksanakannya Pilkada.
Adapun yang menjadi kekesalan dari beberapa Kepala Dusun yang ada di Desa Tanjung akibat pemasangan Baliho dari salah satu calon kandidia yang tega membongkar plank pelaksanaan pembangunan irigasi program PNPM-MP yang hanya yang menyisakan tiangnya saja yaitu yang terletak di pojok kantor Pegadaian padahal plank tersebut masih digunakan oleh program tdan hingga saat ini masih berjalan. Dimanakan etika dari para pendukung atau para simpatisan pendukung salah satu kandidat yang tidak bertanggung jawab padahal plank tersebut adalah miliknya masyarakat untuk kebutuhan masyarakat orang banyak. (acok/i2KLU)




Saluran Irigasi

0 komentar

Tanjung, KLU - CV. Tanjung Religius yang telah memenangkan tender untuk pengerjaan saluran irigasi yang ada di Desa Tanjung. Pada tahun anggaran 2008/2009, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) khususnya di Desa Tanjung melalui Kader PNPM-MP yang telah mengadakan Pagas (Penggalian Gagasan) ke 10 Dusun yang ada di Desa Tanjung, dimana usulan masyarakat yang paling dominan adalah saluran irigasi. Mengapa saluran irigasi menjadi prioritas program di tahun anggaran 2008/2009 karena para petani selalu dihadapkan pada limitnya air untuk mengairi persawahan, sering terjadinya pencurian saluran air oleh oknum petani yang tidak bertanggung jawab (penggarap) sehingga terjadi keributan antar para petani/penggarap yang membutuhkan air untuk tanaman mereka serta pada musim penghujan saluran irigasi yang ada tidak dapat menampung debit air sehingga sering terjadi banjir serta menggenangi areal perkampungan penduduk. Pengerjaan saluran irigasi ini sepanjang 1200 meter dengan membutuhkan dana sekitar Rp.329.000.000,-. Adapun pekerjaan saluran irigasi ini yang pengerjaannya melewati 4 dusun yaitu Dusun Karang Swela, Dusun Karang Jero, Dusun Karang Desa dan Dusun Kandang Kaoq.
Dengan dibangunnya saluran irigasi tersebut walaupun pengerjaannya baru pencapai 90%, para petani sudah merasa bersyukur karena saluran air tidak lagi ditemukan pencurian air oleh petani/penggarap yang tidak bertanggung jawab serta para pengurus P3A tidak lagi/jarang menjumpai keluhan dari para petani/pengarap yang tidak kebagian air pada waktu yang dibutuhkan dan yang terpenting lagi adalah akan dibuatkannya jaring-jaring penahan sampah di dekat saluran samping Kantor Pegadaian agar masyarakat lebih mudah untuk membersihkan sampah rumah tangga tersebut agar tidak terjadi penyumbatan di gorong-gorong yang selama ini selalu membuat air menggenangi badan jalan akibat tersumbat sampah. (acok/i2KLU)

Pelantikan Anggota DPRD KLU Diwarnai Aksi Demo

0 komentar

Tanjung, KLU – Pelantikan anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Januari 2010 yang diwarnai dengan aksi demo yang ditunggangi oleh para mahasiswa se-Lombok Utara dan para tokoh adat yang ada di Lombok Utara. sejak berlangsungnya aksi demo tersebut dilakukan dengan orasi damai tanpa disertai dengan aksi anarkis. Para demonstran memaksa untuk masuk gedung DPRD guna bertemu langsung dengan para anggota dewan terpilih yang telah dilantik yang telah dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Menurut keterangan dari pimpinan Korlap Usnul Munadi menyatakan bahwa pertama, demo ini dilaksanakan untuk mengingatkan kepada Dewan terpilih supaya menjalankan segala amanat rakyat dan sebagai penyambuh lidah rakyat kecil agar jangan sampai setelah duduk di kursi panas akan lupa dengan janji-janji mereka. Kedua, walaupun masyarakat KLU ini terdiri dari berbagai macam agama dan suku akan tetapi masyarakatnya selalu saling menghargai, saling menghormati, saling menjunjung tinggi nilai budaya dan agama serta jangan sampai KLU ini yang sudah terbentuk dengan kearifan budaya yang sudah berakar di masyarakat dicemooh oleh orang dari luar KLU. (acok/i2KLU)

Banjir ROB

0 komentar


Jambianom, KLU – Badan Meteorologi Selaparang menghimbau para nelayan atau penduduk pesisir pantai untuk selalu waspada akan terjadi badai air pasang disertai hujan lebat sehingga para nelayan segara menambatkan perahu/sampannya untuk menghindari kerugian kepada nelayan dan penduduk dipinggiran pesisir pantai. Pada awal minggu-minggu ini gelombang air pasang sudah mulai melandai disejumlah wilayah KLU pada khususnya, dimana para nelayan tidak bisa lagi pergi untuk melaut yang merupakan sumber penghasilan mereka sehari-hari.
Dengan kejadian tersebut sejumlah masyarakat merasakan akibat dari gelombang pasang air laut yang membuat para nelayan tidak bisa untuk pergi melaut yang berdampak terhadap langkanya ikan segar. Walaupun ada beberapa nelayan yang nekad untuk melaut akan tetapi harga ikan yang mereka jual sangat mahal.(acok/i2KLU)

Kerajinan Kran Pipa

0 komentar



Gangga, KLU - Kerajinan Kran yang berasal dari Dusun Kertarahaarja Desa Genggelang Kecamatan Gangga KLU mengundang perhatian masyarakat sekitarnya. Kran yang berbahan sangat sederhana yaitu dengan pipa plastik,lem dan spidol. dengan sedikit sentuhan kreatifitas dari bapak Sahlun mampu merubah bahan sederhana tersebut menjadi bermacam- macam bentuk kran. sehingga pemesanan kerajinan kran tersebut tidak hanya berasal dari daerah sekitarnya, tetapi pemesanan juga sampai ke luar kecamatan hingga ke luar daerah yaitu sumbawa. kerajinan kran tersebut banyak digunakan di masjid-masjid dan di sekolah di sekitar daerah kecamatan gangga. dengan harga yang bervariasi dari Rp 20.000 sampai Rp 30.000 sehingga kerajinan kran laris dipasaran. dengan bentuk yang simple dan praktis warga sekitar lebih banyak menggunakan kerajinan kran hasil karya dari bapak Sahlun. selain karena jauh dari pusat pertokoan warga lebih memilih untuk menggunakan kerajinan kran tersebut.(amink4 /i2 klu)

TERALIMAS

0 komentar


TANJUNG-Teralimas adalah singkatan dari terapi lingkungan masyarakat, ini adalah suatu program dari Pemerintah Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, dimana pemerintah mengajak masyarakat untuk menerapkan hidup bersih dan sehat agar tercipta lingkungan bersih di wilayah Lombok Utara secara umumnya, khususnya Kecamatan Tanjung.
Seperti pagi ini jum'at 15 Januari 2010. Camat, Kades, dan dari jajaran PLN Ranting Kecamatan Tanjung mengadakan kegiatan kebersihan dan memasang tong sampah di setiap pusat pertokoan di wilayah Tanjung, peserta kegiatan ini di bagi menjadi dua bagian, kepala desa beserta stafnya membersihkan Lapangan Supersemar Tanjung, sementara Camat dan anggota PLN menggunakan mobil dinas PLN untuk mengangkut dan menepatkan tong sampah di tempat yang strategis. adapun tong sampah yang di pasang merupakan sumbangan dari PLN Tanjung., dengan harapan masyarajat tanjung dapat membuang sampah pada tempatnya agar terciptanya lingkungan yang bersih. Tong sampah yang di pasang saat ini baru berjumlah 13 buah, jumlah tong sampah kemungkinan akan bertambah dengan semkain di galakannya TERALIMAS di wilayah Kecamatan Tanjung. (Rman18/i2KLU)

Sampah masih berserakan di bantaran Kali Sokong

0 komentar


Tanjung, KLU - Tumpukan sampah yang masih berserakan di bantaran kali Sokong membuat pemandangan yang tidak sedap. Tidak hanya para penduduk sekitar kali saja yang membuang sampah di daerah tersebut tapi juga masyarakat di luar Desa Sokong. Bukan hanya sampah organik tapi sampah yang sulit terurai dan limbah industri tahu pun ikut memenuhi bantaran kali. Tumpukan sampah yang terus menggunung dan bau yang menyengat membuat suasana pejalan kaki merasa tidak nyaman jika melintas di atas kali sokong. Beberapa tahun lalu pemerintah pernah mengruk dan membersihkan daerah kali sokong bahkan beberapa waktu lalu pemerintah desa tanjung telah melakukan kegiatan menanam seribu pohon namun hal ini tidak membuat masyarakat mengerti akan arti pentingnya kebersihan lingkungan. Mereka tidak memikirkan dampak yang akan terjadi jika sampah-sampah mulai tambaha menggunung, pada hal tidak sedikit warga di sekitar kali sokong memanfaatkan air kali, tidak hanya untuk menanam kangkung tapi juga terkadang untuk Kegiatan Mandi dan Cuci. Di saat musim hujan debit air yang berada di kali sokong bertambah. Bahkan beberapa waktu lalu pernah terjadi banjir akibat luapan air di kali sokong, banjir tersebut menggenangi rumah warga sekitar kali. Jika hujan terus mengguyur daerah Tanjung maka kemungkinan kan terjadinya banjir akan berulah kembali. Sudah seharusnya warga diberikan kesadaran dan larangan keras untuk membuang sampah di sekitar kali, jika ada yang melanggar mustinya diberikan sangsi berupa denda yang kemudian denda akan dimasukkan ke kas daerah yang suatu hari dapat digunakan untuk membangun fasilitas daerah. Mengapa seluruh warga harus mendapat sangsi keras ini disebabkan karena usaha pemerintah untuk membuat mereka sadar belum juga terlaksana ini terbukti dengan adanya tong-tong sampah dipinggiran sungai yang masih belum bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jika bukan kita sendiri yang menjaga bumi lalu siapa lagi.(enon/i2klu)

Bemo Oh Bemo

0 komentar


Pemenang, KLU - Pemandangan seperti ini hampir tidak pernah terlihat di daerah lain. Para ibu-ibu yang bergelantungan di dalam angkutan kota yang biasa kita sebut bemo. Bahkan tak jarang di dalam satu bemo hanya terdapat penumpang perempuan dan kesemuanya adalah para ibu-ibu yang baru saja pulang mencari nafkah. Canda tawa serta gurauan ibu-o\ibu di dalam bemo terdengar begitu gaduh. Mungkin itu salah satu cara mereka untuk menghilangkan rasa penat setelah seharian bekerja. Bemo mengantarkan mereka pulang menuju rumah. Perasaan sungkan pun tak dihiraukan semua hilang jika sudah memikirkan untuk cepat sampai di rumah. Karena dirumah lah mereka kembali dituntut untuk melaksanakan tugas kembali sesuai dengan kodrat mereka sebagai ibu rumah tangga. Para ibu-ibu yang telah bekerja seharian untuk mencari nafkah membantu perekonomian keluarga harus rela untuk pergi jauh meninggalkan rumah yang jaraknya beberapa puluh kilo meter. Demi untuk tetap membuat asap dapur mengepul. Fenomena yang seperti terlihat pada gambar hanya ada di indonesia khususnya daerah Tanjung. (vic27/i2klu)

PENGOBATAN ALTERNATIF GRATIS

0 komentar

Tanjung, KLU - Dengan melihat kondisi perekonomian masyarakat yang ada di wilayah Lombok Utara khususnya Kecamatan Tanjung dimana masyarakat diberatkan dengan naiknya harga kebutuhan pokok (Sembako) yang semakin melonjak mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Berbagai usaha telah dilakukan oleh masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ketinggalan fasilitas berobatpun dirasa cukup memberatkan bagi masyarakat. Walaupun masyarakat yang kurang mampu telah diberikan fasilitas oleh pemerintah melalui askeskin atau SKTM akan tetapi dalam kenyataannya masyarakat masih sangat kurang mendapat perhatian.Dengan kondisi tersebut, saat ini telah banyak bermunculan pengobatan-pengobatan alternatif salah satunya yang dilakukan oleh Ki Sudarsono dari Boyolali membuka pengobatan alternatif gratis di depan alun-alun Kantor Bupati Lombok Utara (Lapangan Supersemar Tanjung) mulai dari jam 19.00-21.30 Wita selama 20 hari. Beliau menawarkan jasa pengobatan dengan media Bekam dan terapi pijat. Tujuan pengobatan tersebut untuk membantu kalangan masyarakat kurang mampu. Kondisi masyarakat indonesia yang masih percaya pada cara pengobatan dengan penyembuhan dalam waktu singkat serta kondisi perekonomian yang semakin memburuk mengakibatkan antusiasme warga meningkat, ini terbukti dari banyaknya warga yang berdatangan untuk mencoba pengobatan tersebut. Beberapa warga pun tidak hanya berasal dari daerah tanjung saja tapi juga berasal dari daerah lain. Seorang wargapun berkomentar “Saya sangat puas dengan pengobatan yang diberikan” ungkap Pak Suhardi yang malam itu juga datang untuk berobat. Beliau mengaku menderita struk stadium satu dan tidak bisa berjalan dengan normal, namun setelah di bekam dan di pijat beliau bisa berjalan normal kembali. Kepercayaan warga semakin meningkat dengan fenomena yang telah dialami oleh Pak Suhardi. Meskipun diguyur hujan namun antusiasme warga tidak surut. Mereka berusaha untuk mencari tempat berteduh sementara hingga hujan reda. Ki mantep mengaku tidak mengharapkan keuntungan lebih dari pengobatan ini, beliau hanya ingin membantu masyarakat saja. Jadi semua dikembalikan ke masyarakat jika percaya datang dan berobatlah pada ki mantep pada waktu yang telah ditentukan diatas, jika tidak maka bisa mencari alternatif lain. (enon15/i2KLU)

ASAL PELANGGAN PUAS SAYA PUN SENANG

0 komentar


TANJUNG-Kalimat itulah yang selalu menjadi semboyan seorang lelaki tua yang kerap di panggil Udin, di dusun Karang Pande Desa Tanjung. Panas terik matahari dan tetesan keringat membasahi setiap helai benang di bajunya. Keadaan fisik yang kurang sempurna tak jadi soal. “asal ada kemauan semua pasti bisa” begitu ungkapnya. Demi untuk mencari sesuap nasi dan untuk menafkahi keluarganya segala beban yang dirasakannya serasa terbayar dengan upah yang diterimanya. Profesi sebagai tukang cuci motor ini telah dijalaninya selama beberapa tahun. Dengan alat sederhana dan perlengkapan cuci beliau siap melakukan tugasnya. Buka pukul 07.00 – 17.00 dengan tarif Rp6000. motor-motor yang beliau bersihkan dianggap layaknya seorang wanita. Jika seorang wanita setelah mandi memakai hand and body lotion maka motor setelah dicuci akan diolesi pengkilap motor. setiap sisi motor dibersihkan, tak ketinggalan pula roda-roda motor setiap menyentuh tanah menggilas apa saja yang ada. Beliau bekerja seorang diri namun terkadang kewalahan menghadapi pelanggan. Beliau dibantu oleh seorang temannya. Apalagi di musim hujan pendapatan bisa bertambah dua kali lipat. Seorang pelanggan mengatakan puas dengan hasil kerjanya.hal ini sesuai dengan prinsip jual yang beliau kemukakan diatas. Tekad yang dimilikinya semustinya dapat menjadi contoh bagi generasi muda bahwa kekurangann fisik tidak jadi masalah yang penting ada kemauan dan keterampilan semua orang pasti bisa. (enon15/i2klu).

AKTIVITAS DI TERMINAL TANJUNG

0 komentar

TANJUNG-Pukul 06.00 pagi mulai tampak mobil-mobil truk beserta tipe L300 yang mulai mengisi terminal. Sesekali ada diantaranya yang berkeliling desa sekitar untuk mencari penumpang, masih dalam kawasan terminal deretan kios-kios dagang berukuran tak kurang dari 3x2 meter tampak berjejer dengan aneka macam dagangan, namun layaknya terminal pada umumnya biasanya kios-kios tersebut lebih banyak diisi oleh pedagang nasi dan jajanan, dan rasanya hal-hal tersebut menjadi suatu gambaran akan terminal tanjung. Sekalipun sudah berdiri lama namun hingga saat ini terminal tersebut masih cukup layak sebagai fasilitas stasiun angkutan masyarakat setempat.
Lokasi terminal yang diapit oleh deretan toko setidaknya menjadikannya dalam posisi yang strategis, hal tersebut dikarenakan dengan selalu adanya proses niaga masyarakat luar kecamatan tanjung yang hampir terjadi setiap hari sehingga alur lalu lintas dari dalam dan luar daerah selalu terjadi.
Memasuki tengah hari kondisi terminal terasa panas dan berdebu. Hal tersebut dikarenakan rusaknya kondisi aspal jalan terminal dan sekitarnya. Sangat sesuai dengan tidak adanya pohon peneduh yang berada dalam (sekitar) terminal, yang tentu saja membuat suasana terasa gerah, air got yang terkadang memasuki ruas terminal dan menggenangi terkadang terasa menggangu pengguna jalan terutama di saat mampetnya saluran irigasi akibat sampah, tentu saja hal tersebut kiranya diharapkan bisa ditinjau kembali oleh pemerintah setempat untuk bisa memberikan pelayanan publik yang lebih baik kedepannya. (ecal_gyaroo/i2klu).

Budaya Gotong Royong Masih Ada…

0 komentar


TANJUNG-Meskipun pada saat ini budaya gotong royong mulai pudar. Namun kegiatan ini masih kelihatan disejumlah Desa yang ada di Kecamatan Tanjung. Kegiatan Pembangunan Masjid di Dusun Majalangu misalnya, mereka masih menggunakan budaya tersebut. Kegiatan Gotong Royong ini dilakukan mulai dari pagi hari sampai sore hari, berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan oleh seluruh warga akhirnya diperoleh kesepakatan yaitu membagi masyarakat menjadi dua kelompok, kelompok pagi dan sore hari serta menentukan Jadwal Gotong Royong bagi setiap warga, apabila salah satu warga tidak datang maka bisa di gantikan untuk warga lain, serta membayar denda sejumlah yang telah ditetapkan. Biaya pembangunan Masjid pun dilakukan dengan gotong royong, setiap bulannya warga menyumbang Rp 50.000.- Kegiatan gotong royong yang dilakukan untuk masyarakat Desa Majalangu membuktikan bahwa budaya bangsa masih tertanam di benak masyarakat Indonesia, melalui kegiatan gotong royong maka sesuatu kegiatan atau pekerjaan akan cepat selesai dan tidak banyak membutuhkan biaya juga manfaatnya dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, kedepannya budaya gotong royong diharapkan bisa dilakukan di seluruh lapisan masyarakat tidak hanya untuk kegiatan pembangunan saja namun dalam menyelesaikan setiap persoalan sekiranya dapat diselesaikan dengan gotong royong.(vic27-enon15/i2klu)

Geliat Pembangunan di Lombok Utara

0 komentar

TANJUNG,(07-01-2010).Seiring dengan terbentuknya Kabupaten Lombok Utara pembangunan mulai terasa di segala bidang, bukan hanya di bidang infrastruktur saja, pembangunan ekonomi dan pola Pikir masyarakat pun mulai terlihat.Seperti pembangunan sejumlah perkantoran yang baru.dan dengan terbentuknya KLU juga semakin banyak putra daerah yang pulang kampung untuk turut membangun daerah mereka tercinta. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang pindah ke lombok utara membuka peluang kerja baru bagi masyarakat, sebagai contoh sekarang sudah mulai banyak lapak penjual makanan yang mulai buka di lapangan supersemar Tanjung,ini di tunjang juga dengan adanya lampu hias dan lampu sorot yang menerangi sekitar lapangan tersebut, tidak terkecuali bagi para pedagang sate ikan Tanjung Lombok Utara mendapat bantuan kredit modal usaha beserta gerobak dorongnya, dengan gerobak tersebut pedagang sate ikan lebih terlihat bersih dan rapi, dengan adanya perhatian dari pemerintah setempat terhadap para pedagang kecil membuktikan keseriusan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi kemasyarakatan. Yang kita harapkan pembangunan terus berlanjut hingga tercapai kemakmuran bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Lombok Utara. Masyarakat berharap pembangunan merata di segala bidang tanpa membedakan kampung yang satu dengan yang lain nya.(R_man/07-01-10)

Peresean Menjadi Salah Satu Objek Wisata.

0 komentar

TANJUNG-Jika anda ingin berakhir pekan di Tanjung, Pantai Karang Atas dapat menjadi salah satu alternatif, selain pantainya yang indah, setiap minggu sore kita dapat menyaksikan peresean
Peresean adalah sebuah upacara tarian kuno yang bersenjatakan rotan (penjalin), para petarung (pepadu) saling pukul (saling empuq kadu penjalin) dan menangkis sabetan lawannya dengan sebuah tameng ( ende) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau . Jika dahulu peresean merupakan serangkain upacara adat untuk mendatangkan hujan namun saat ini peresean diperuntukkan guna menarik minat wisman dan lokal. Oleh sebab itu setiap minggu sore, pantai ini selalu ramai oleh pengunjung, dengan hanya membayar parkir Rp.1000 dan tiket masuk Rp. 4000 per-orang anda sudah dapat menikmati kegiatan ini.
karena banyaknya pengunjung yang sangat antusias untuk datang menyaksikan para pepadu yang bertarung, sebagian masyarakat memanfaatkannya untuk mencari nafkah dengan menjajakan dagangannya seperti pelecing ,urapurap dan opakopak yang merupakan panganan khas sasak . karena itu anda tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal, jadi anda jangan bingung mencari tempat untuk weekend, datang saja ke Tanjung dan nikmati suguhannya. (enon15/i2KLU)

Pesona Tiga Gili.

0 komentar

Perjalanan ke Pulau Lombok tidak lengkap rasanya jika tidak bertandang ke Tiga Gili yang letaknya disebelah utara Pulau Lombok, Gili Air, Meno, dan Trawangan itulah nama Tiga Gili yang menjadi salah satu pusat wisata Pulau Lombok.

Tiga Gili atau yang biasa disebut Triple Gili, adalah kawasan wisata primadona di Lombok Utara, kawasan wisata ini bukan hanya menjadi primadona bagi wisatawan manca negara saja tapi menjadi primadona bagi wisatawan nusantara. Jika kita berkunjung ke salah satu Gili kita harus menyebrangi laut selama lebih kurang 25 menit menggunakan speed bot dan perahu melalui Bangsal Pemenang setiba di pelabuhan Bangsal Pemenang sudah tersedia speed boad dan perahu ongkosnya berpariasi untuk ke Gili Trawangan Rp. 10.000, untuk ke Gili Air Rp. 9.000 dan untuk Ke Gili Meno Rp. 8.000 ongkosnya bisa lebih murah lagi bila kita menyebrang dengan rombongan, jadi untuk rombongan tarif catternya berkisar Rp. 180.000.

Basanya pariwisata yang berkunjung ke tiga Gili tidak hanya menikmati panorama disepanjang pesisir pantai putih melainkan juga menikmati keindahan bawah lautnya yang eksotik, aneka ragam ikan hias, keindahan aneka ragam taman hias. Bila anda ingin melihat ikan hiu anda bisa menyelam dikawasan Gili Trawangan, disini anda bisa melihat kumpulan ikan hiu yang tidak membahayakan, dan disebelah timur Gili Trawangan terdapat taman bunga karang, ditempat ini anda dapat melihat jenis karang yang langka yaitu blue coral (Karang biru) jenis karang ini menurut ahli kelautan hanya ada dilaut Karibia (Amerika Serikat) dan di Lombok Utara yaitu dilaut sekitar Gili, di kawasan ini banyak terdapat ikan hias yang beraneka ragam diantaranya ikan Napoleon, ikan Kerapu, Kura-kura, Manta (Pari) dan banyak lagi ikan jenis lainnya di tempat ini.

Bila anda ingin berjalan-jalan mangelilingi Gili dan pinggir pantainya, anda bisa menggunakan alat transportasi seperti sepeda atau Cidomo (Delman) karena tidak terdapat kendaraan bermotor di daerah tersebut hal ini disebabkan karena adanya aturan (Awik-awik) yang diterapakan oleh tokoh masyarakat daerah. Dengan bersepeda atau bercidomo anda dapat dengan leluasa dapat menikmati keindahan pulau yang eksotis.

Tes Calon Anggota PPK Kembali Digelar.

0 komentar


TANJUNG-Empat puluh dua anggota calon PPK mengikuti tes wawancara yang merupakan tes lanjutan dari tes tertulis dahulu, berbagai macam ekspresi yang terlihat setelah mereka selesai menjalani tes interview. Tes interview sendiri dilakukan oleh KPU Lombok Barat sedangkan Sekretariat KPU Lombok Utara hanya memfasilitasi saja, lima orang penguji telah siap memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pemilu kepada setiap calon anggota PPK, salah seorang calon mengaku grogi dan bingung ketika ditanya masalah pemilu. Kebanyakan para calon peserta banyak yang berasal dari anggota-anggota baru dan hanya sebagian saja berasal dari anggota lama. KPU Lombok Barat melakukan tes dengan transparan dan benar-benar menyaring calon anggota yang berkualitas rencananya, hari ini pengumuman hasil calon dari setiap Kecamatan akan diambil 5 orang, yang akan ditugaskan untuk menjadi Pengawas Pemilu Kecamatan (PPK). (enon15/i2KLU)

Ritual Adat Peresmian Irigasi, Dua Kepala Kerbau Dikorbankan

0 komentar


TANJUNG-Gumi Adhi Dhaya atau yang sering kita sebut Dayan Gunung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang terletak paling utara pulau Lombok-NTB. Sejak dahulu dikenal sebagai wilayah yang kental akan budaya. Segala bentuk ritual adat selalu diadakan baik pada upacara perkwinana, kematian, maupun dalam upacara syukuran. Masyarakat Lombok Utara sangat menjunjung tinggi warisan leluhur, meskipun masyarakat Lombok Utara terdiri dari beraneka ragam pemeluk agama namun dengan ritual adat ini dapat menyatukan segala perbedaan tersebut. Salah satu jenis ritual yang dilakukan yaitu ritual rasa syukur atas telah berhasilnnya dibangun saluran irigasi. Ritual ini dilakukan oleh masyarakat khususnya kelompok tani didaerah Pekatan KLU. Ritual yang diadakan pada tanggal 28 Desember 2009 yang dihadiri oleh sejumlah pejabat KLU seperti kepala SKPD, Bupati, dan Pejabat yang lain. Sempat tersiar kabar bahkan tertulis disurah surat kabar ritual seperti ini diharamkan karena termasuk bid’ah. Namun para tokoh adat mengaggap ini sebagai ucapan syukuran kepada Tuhan atas keberhasilan mereka dalam menyelesaikan saluran irigasi. Seperti yang diungkapkan oleh ketua Panitia dalam laporan hasil kegiatan, Beliau mengungkapkan kegiatan ini dilkukakn oleh untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, saluran irigasi ini dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memanfaatkan saluran irigasi sebagaimana mestinya. Selain itu juga untuk mengatisipasi gagal panen. Ritual ini dilaksanakan 3 tahun sekali, bersama dengan para petani. Semula dalam upacara ini direncanakan mengorbankan 3 ekor sapi tapi karena keterbatasan dana akhirnya hanya 2 ekor sapi saja yang dikorbankan. Ritual ini berjalan lancar dimulai dari sambutan dari pemuka Adat, Panitia, dan Pejabat terkait kemudian prosesi ritual dilanjutkan dengan melarung atau menghanyutkan kepala kerbau. Yang diiringi dengan gamelan Tawak-tawak dari daerah setempat, tak ketinggalan juga lagu sasak khas dayan gunung yang dinyayikan oleh Amaq Kredek, yang dapat menarik perhatian masyarakat setempat. Pada tahun-tahun mendatang diharapkan ritual seperti ini tidak hanya dapat digunakan sebagai ritual adat saja tapi juga dapat menarik wisatawan, sehingga Lombok Utara dapat dikenal oleh masyarakat luas. (enon15/i2KLU)