WAJAH KLU Bag. II


Tanjung-KLU (04/03/2011). Ada banyak hal yang perlu menjadi kajian kita bersama, menyangkut bagaimana KLU mampu mengejar ketertinggalannya agar jarak yang terbentang dengan daerah kabupaten dan kota yang ada di NTB tidak sampai kategori Long-distance. Perlu kajian yang santun dengan mengedepankan azas-azas kolektifitias membangun daerah ini

Pertanyaan dengan bobot kesulitan yang sangat kecil, sehingga siapapun enteng memberi jawaban. Tapi benarkah semua jawaban bisa menjadi rekomendasi berlian untuk mengembangkan daerah ini. Atau jangan-jangan jawaban tersebut justru m’blunder, dalam arti kata jawaban itu membangun masalah baru yang beranak pinak. Sehingga saya coba mengawinkan kata Bisa dan Biasa sebagai kunci jawaban dalam hal ini.

1. “The right-men in the right place”, menjadi jawaban pembuka, maknanya adalah semua pemangku kebijakan adalah semua orang yang bisa dan biasa mengerjakan bagian masing-masing berdasarkan kualifikasi ideal mereka.

2. Kemudian orang KLU yang tidak NATO (No Action Talk Only) maknanya ada lho orang-orang yang dianggap pintar, smart, pandai, brilyant dan terkesan serba bisa, tapi pada tataran realitasnya dia tidak mampu mengerjakannya karena teorinya berdasarkan kecakapan bicara, bukan kearifan scienties. Tipe-tipe orang NATO adalah bicaranya asyik didengar tapi pada dasarnya setiap ucapannya dia sadari hanya sekedar untuk disanjung dan dia yakin bahwa para pendengar men-subjekkannya sebagai The Real Solutioner walau dalam lubuk hati terdalamnya menanyakan kemampuan aksinya (Bisa gak...???).

3. Keseimbangan, keseragaman, keserasian dan keharmonisan cara pikir dan cara tindak pihak eksekutif dengan legislatif : Masyarakat sekarang tak perlu membaca koran untuk memvonis hubungan antara kedua elemen ini pasti sedang bersitegang. Ternyata penyebabnya pun tetap yang klasik-klasik, (Tentang beda konsep prioritas program, anggaran, kebijakan dan penerapan kewenangan mutlak sang-puncak pimpinan daerah), sehingga tidak ada kesan ada pihak yang memposisikan diri sebagai pembela rakyat sementara di sisi lain ada yang dituding sebagai anti-rakyat. i2klu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar