Tanjung, KLU - (11/06/2010) Peringatan hari lingkungan hidup yang diselenggarakan di KLU tepatnya di lapangan umum Kecamatan Gangga dihadiri oleh Gubernur NTB T.G.H Zaenul Majdi, MA, kepala pusat pengelolaan lingkungan hidup wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Ir. Sudirman dan sejumlah pejabat pemprov NTB, pejabat bupati KLU Drs ridwan hidayat dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut guburnur ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Diantaranya kontribusi prilaku manusia. Kalau kita menggampangkan peraturan yang ada dengan mudah memberikan izin penebangan kayu, ini akan terjadi bencana bajir di daerah kita. Untuk itu, ia minta Kepada Bupati/Wali Kota selektif memberikan izin penebangan kayu kepada seseorang. ‘’Menaman merupakan lestarikan ingkungan. Dengan menanam tanah air kita menjadi hijau. Karena itu terus galakan menanam,’’ pinta Gubernur. Faktor kedua penyebab terjadinya kerusakan lingkungan, sambungnya perubahan iklim yang bersifat global. Diakui, ada daerah yang sudah berusaha memperbaiki lingkungan dengan baik, tapi karena terjadi perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap daerah itu. Ia mengajak masyarakat menghadapi perubahan iklim dengan tanggung jawab dan meneruskan program perbaikan lingkungan oleh pemerindah daerah. Masyarakat juga harus menjaga kelestarian gunung Rinjai yang menjadi sumber air. Kalau terjadi pembalakan di Rinjani, jelas Gubernur akan mempengaruhi lingkungan dan masyarakat yang ada di Pulau Lombok. Dikatakan peringatan hari lingkungan hidup sedunia kali ini diharapkanmakin memperkokoh komitmen kita merawat dan menjaga lingkungan hidup yang baik.Dikatakan, di antara sekian banyak karunia Tuhan bumi dan segala isinya yang ada harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik. Bumi bukan hanya untuk dimanfaatkan, tapi harus dirawat. Baik daratan, laut dan udara harus dikelola dengan baik demi kelestarian lingkungan.
Penjabat Bupati KLU Drs Ridwan Hidayat menjelaskan luas hutan di daerah ini sekitar 33.364 ha, terdiri atas hutan rakyat dan hutan negara yang berpotensi sebagai taman wisata, flora dan fauna, kayu dan non kayu. Hutan juga memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai penghasil sumber mata air yang ada di KLU. Sebanyak 51 titik mata air bersih berada di di kawasan hutan maupun luar kawasan hutan. ‘’Momen ini tentu bukan sekedar acara seremonial belaka, melainkan melalui peringatan hari lingkungan hiup sedunia yang dipusatkan di KLU diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif kita terhadap upaya melestarikan dan memperlakukan lingkungan hidup secara baik dan
bijaksana,’’ ujar Ridwan.
Panitia hari lingkungan hidup sedunia Provinsi NTB, Ir. Nyoman Sudarma, MM menyatakan tujuan peringatan ini untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan agar tak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah. Masyarakat diharapkan menjaga kelestarian lingkungan guna mencegah terjadi kerusakan. (i2klu)
Menurut guburnur ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Diantaranya kontribusi prilaku manusia. Kalau kita menggampangkan peraturan yang ada dengan mudah memberikan izin penebangan kayu, ini akan terjadi bencana bajir di daerah kita. Untuk itu, ia minta Kepada Bupati/Wali Kota selektif memberikan izin penebangan kayu kepada seseorang. ‘’Menaman merupakan lestarikan ingkungan. Dengan menanam tanah air kita menjadi hijau. Karena itu terus galakan menanam,’’ pinta Gubernur. Faktor kedua penyebab terjadinya kerusakan lingkungan, sambungnya perubahan iklim yang bersifat global. Diakui, ada daerah yang sudah berusaha memperbaiki lingkungan dengan baik, tapi karena terjadi perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap daerah itu. Ia mengajak masyarakat menghadapi perubahan iklim dengan tanggung jawab dan meneruskan program perbaikan lingkungan oleh pemerindah daerah. Masyarakat juga harus menjaga kelestarian gunung Rinjai yang menjadi sumber air. Kalau terjadi pembalakan di Rinjani, jelas Gubernur akan mempengaruhi lingkungan dan masyarakat yang ada di Pulau Lombok. Dikatakan peringatan hari lingkungan hidup sedunia kali ini diharapkanmakin memperkokoh komitmen kita merawat dan menjaga lingkungan hidup yang baik.Dikatakan, di antara sekian banyak karunia Tuhan bumi dan segala isinya yang ada harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik. Bumi bukan hanya untuk dimanfaatkan, tapi harus dirawat. Baik daratan, laut dan udara harus dikelola dengan baik demi kelestarian lingkungan.
Penjabat Bupati KLU Drs Ridwan Hidayat menjelaskan luas hutan di daerah ini sekitar 33.364 ha, terdiri atas hutan rakyat dan hutan negara yang berpotensi sebagai taman wisata, flora dan fauna, kayu dan non kayu. Hutan juga memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai penghasil sumber mata air yang ada di KLU. Sebanyak 51 titik mata air bersih berada di di kawasan hutan maupun luar kawasan hutan. ‘’Momen ini tentu bukan sekedar acara seremonial belaka, melainkan melalui peringatan hari lingkungan hiup sedunia yang dipusatkan di KLU diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif kita terhadap upaya melestarikan dan memperlakukan lingkungan hidup secara baik dan
bijaksana,’’ ujar Ridwan.
Panitia hari lingkungan hidup sedunia Provinsi NTB, Ir. Nyoman Sudarma, MM menyatakan tujuan peringatan ini untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga lingkungan agar tak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah. Masyarakat diharapkan menjaga kelestarian lingkungan guna mencegah terjadi kerusakan. (i2klu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar