Tanjung - (24 Januari 2013) Musim penghujan sudah mulai berlangsung beberapa bulan terakhir, namun beberapa kasus kesusahan air masih terdengar. Hal ini terjadi bukan akibat mengeringnya air tanah, sumur-sumur warga tidak satupun yang kekeringan, akan tetapi masalahnya adalah kran-kran PDAM di rumah-rumah penduduk yang tidak mengeluarkan air.
Beberapa keluarga yang hanya mengandalkan sumber air PDAM sebagai sumber kebutuhan air mereka, hal tersebut tentulah sangat merepotkan, keluhan salah seorang warga Gubuk Baru Desa Tanjung Nita “Bagaimana mungkin dimusim penghujan kita malah kesusahan air?”. Dan tidak hanya itu, hal serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung beberapa keluarga pasien terlihat mengangkut air dari rumah-rumah warga terdekat yang memiliki sumur, ini mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama keluarga mereka dirawat.
Beberapa minggu terakhir macetnya aliran air PDAM memang kerap sekali terjadi bahkan bisa sampai dua kali dalam sepekan, macetnyapun bisa sampai 2 hari.
Menurut informasi yang didapat bahwa hal ini terjadi karena intensitas hujan yang terus-menerus dan setiap hari mengakibatkan sumber air menjadi keruh dan berlumpur. Hal ini terlihat dari air sungai di daerah Pekatan, dimana diketahui bahwa lokasi itu adalah daerah aliran air pegunungan yang dimanfaatkan sebagai sumber air dari PDAM. Air di sungai Pekatan sangatlah keruh sampai airnya berwarna cokelat, sehingga meskipun melewati sistim penyaringan, air masih belum layak konsumsi. Itulah sebabnya beberapa waktu terakhir PDAM kerap menutup aliran air(i2klu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar